Kurang
mengerti dengan yang namanya jahat dan baik. Semua serba semu. Ada kalanya
orang yang baik pada kita adalah orang ang jahat pada kita. Dan siapa sangka
jika orang yang jahat pada kita, mempunyai kemuliaan lebih dari yang kita
bayangkan. Abstrak rasanya untuk mendefinisikan bahkan untuk membedakan di
dunia nyata. Orang yang baik dan dekat dengan kita kadang mempunyai
kecenderungan untuk menyakiti kita lebih dalam. Mungkin karena keintiman yang
terjalin selama ini. Jadi jika melakukan kesalahan, akibatnya jadi fatal.
Kita
seharusnya tak bisa menjudge orang itu baik atau jahat. Yang kita lihat
hanyalah dari cover nya saja. Kadang pikiran kita aneh juga ketika orang baik
pada kita. Saking was-was apa yang melatarbelakangi dia melakukan hal itu
(kebaikan)?apa ada maksud lain yang meminta pamrih? Kadang juga bahasa hati
kurang dimengerti,,dan siapa yang akan mengerti? Selain diri sendiri dan Tuhan.
Sulit
rasanya mempercayai orang lain. Untuk percaya kita harus berani mengambil
resiko untuk dikhianati. Jika sudah terhianati, maka kita membangun kepercayaan
dari bawah lagi. Itu dia bagian tersulit. Jika saja kebaikan dan kejahatan itu
seperti matematika yang tercantum standar angka, mana orang yang masuk kriteria
baik dan mana yang jahat. Tapi baik dan jahat itu bukan angka, sayangnya. Jadi yang
lebih tepat gunakan hati untuk menilainya. Itu cara yang paling bijaksana.
Kalau
kata orang, diam adalah emas tapi bagiku diam adalah senjata. Senjata bagi
orang orang yang berniat jahat bagiku dan senjata untuk menjaga orang yang baik
bagiku. Kenapa?
Orang
jahat yang mengganggu kita akan salah tingkah jika kita diam (cuek) dan diam
agar aku sendiri tak menyakiti orang yang baik dengan perkataanku yang kadang
kebablasan. Sulit juga menilai hati seseorang,,,akhirnya kita dilema. Kalau sedang
dilema,, carilah kebijaksanaan. Entah bagaimana kalian merumuskannya. Bagiku ini
akan lebih baik,,
Putuskan
tindakan bijaksana apa yang akan kalian ambil. Hanya saja ini akan sedikit
lebih sulit dibandingkan mencari rumus matematika di tumpukkan buku lawas. Yang
ada seperti benang kusut. Entah bagaimana kalian akan menguraikannya untuk
menilai seseorang.
Karena,
sebenarnya hati itu sangat sederhana mintanya. Yang sulit adalah menimbang
beratnya baik dan jahat itu. Pastilah tak ada manusia yang sempurna, seseorang
akan memilki sifat baik dan jahat, tinggal mana yang mendominasi. Jika dilihat
kecenderungan memilih jahat, akan jadi baik jika sifat jahatnya itu secara
perlahan di kikis. Penilaian orang jahat jadi baik akan dapat dilihal dari
usaha dan konsistensinya berada pada jalan perubahan.
Menurut
pandanganku!
Tapi
jangan langsung percaya dengan perkataan yang diucapkan. Sinkronkan dengan
tindakannya. Entah bagaimana pun, masih tetap ada peluang orang jahat untuk
kembali pada jalan kebaikan. Dan sekarang giliran kalian membangun kepercayaan
dari awal. Walau sulit dan akan memakan waktu lama. Tapi cobalah untuk belajar
bijaksana.